TIPS-TIPS NYAMAN DI PONDOK PESANTREN AMANATUL UMMAH

Amantul Ummah
Kata pondok berasal dari funduq (bahasa Arab) yang artinya ruang tidur atau asrama, karena pondok memang sebagai tempat penampungan sederhana dari para pelajar atau santri yang jauh dari tempat asalnya. Terlepas dari pebedaan istilah kata pesantren tersebut di atas, yang dimaksud dengan istilah pesantren dalam pembahasan ini adalah sebuah lembaga pendidikan dan pengembangan Islam, yang dalam pengembangannya di wilayah Jawa telah dirintis oleh sunan-sunan wali songgo.

Secara umum pesantren dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni pesantren salaf (tradisional) dan pesantren khalaf (modern):

1.         Pesantren salaf(klasik atau kuno), adalah lembaga pesantren yang mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam klasik (salaf) sebagai inti pendidikan. Sedangkan sistem madrasah ditetapkan hanya untuk memudahkan sistem sorogan, yang dipakai dalam lembaga-lembaga pengajian bentuk lama, tanpa mengenalkan pengajaran pengetahuan umum. Sistem pengajaran pesantren salaf memang lebih sering menerapkan model sorogan dan wetonan, Seperti Pondok Pesantren Roudhotul Jannah, Kediri.

2.        Pesantren  “Salafiyyah Al- Haditsah”(salaf semi modern), adalah lembaga pesantren yang menggabungkan dua metode, yaitu metode salaf dan modern yang menggunakan landasan `Ala Nahjis Salafiyyatil Haditsah”, seperti pondok pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo.

3.      Pesantren “khalaf” (modern), adalah lembaga pesantren yang memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum madrasah yang dikembangkan, atau pesantren yang menyelenggarakan tipe sekolah-sekolah umum seperti : MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA/Akselerasi/Unggulan dan bahkan PT dalam lingkungannya. Seperti Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. 

Setelah memeberian pengantar tentang klasifikasi jenis-jenis Pondok Pesantren maka akan kami jelaskan bagaiman agar bisa betah tingal di Pondok Pesantren. Diantara resep atau tips yang dapat  digunakan untuk mengenal dan memahami diri antara lain.
  1. Mencatat kelebihan dan kekurangan kita. (membuat kurikulum vite)   
  2. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. (dengan cara beribadah) 
  3. Menjadikan semua catatan sebagai media positif untuk memperbaiki kekurangan kita. 
  4. Memanfaatkan segala potensi atau kelebihan yang kita miliki untuk merancang cita-cita. 
  5. Menanamkan prinsip dalam kehidupan.Tidak mudah  “Jangan hidup dengan label yang diberikan orang lain kepada kita, padahal kita belum tentu seperti yang mereka katakan”. 
  6. Memahami masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang (dari mana, di mana, dan mau kemana). 
  7. Siap menerima koreksi dalam bentuk apapun, demi kebaikan kita.
  8. Pilih teman yang tepat dan yang mengajak kepada kebaikan.
  9. Menjaga komunikasi yang baik dengan teman.
  10. Jangan lupa doakan orang Tua kita dengan mengirimi Surah Al-Fatihah setiap setelah shalt 5 waktu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel