Advokasi

Maghfury, SH
“Advokasi adalah aksi strategis yang ditujukan untuk menciptakan kebijakan public yang bermanfaat bagi masyarakat atau mencegah munculnya kebijakan yang diperkirakan merugikan masyarakat.” (Socorro Reyes, Local Legislative Advocacy Manual, Philippines: The Center for Legislative Development, 1997). “Advokasi terdiri atas sejumlah tindakan yang dirancang untuk menarik perhatian masyarakat pada suatu isu, dan mengontrol para pengambil kebijakan untuk mencari solusinya. Advokasi itu juga berisi aktifitas-aktifitas legal dan politis yang dapat mempengaruhi bentuk dan praktik penerapan hukum. Inisiatif untuk melakukan advokasi perlu diorganisir, digagas secara strategis, didukung informasi, komunikasi, pendekatan, serta mobilisasi (Margaret Schuler, Human Rights Manual) “Advokasi adalah aksi kolektif yang terencana untuk mengubah iklim politik yang melibatkan semua pengemban kepentingan (stakeholder), yang diarahkan untuk mengatasi isu-isu dan problem-problem spesifik melalui kebijakan publik.”  
 
The Philippines, The Center for Legislative Development “Advokasi melibatkan berbagai strategi yang ditujukan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan publik baik di tingkat lokal, nasional dan internasional; dalam advokasi itu secara khusus harus memutuskan: siapa yang memiliki kekuasaan dalam membuat keputusan; bagaimana cara mengambil keputusan itu; dan bagaimana cara menerapkan dan menegakkan keputusan. Advokasi adalah aksi yang strategis dan terpadu, oleh perorangan atau kelompok masyarakat untuk memasukkan suatu masalah ke dalam agenda kebijakan, dan mengontrol para pengambil keputusan untuk mengupayakan solusi bagi masalah tersebut sekaligus membangun basis dukungan bagi penegakan dan penerapan kebijakan publik yang di buat untuk mengatasi masalah tersebut.

Tahap 1: Melakukan Penilaian pada lingkungan advokasi anda
Kampanye advokasi berbeda dari satu negara ke negara lain dikarenakan lingkungan kebijakan masing-masing negara juga berbeda. Sebelum memilih strategi advokasi yang cocok dengan konteks negara, maka organisasi yang melakukan advoksi harus menilai semua aspek kekuatan, kelemahan, serta peluang dan ancaman yang ada di dalam lingkungannya. Konteks politik dan sosial ekonomi, terutama yang melatar belakangi ketiga pelaku negara, pelaku pasar dan pelaku masyarakat sipil, sangat menentukan jenis strategi apa yang cocok untuk digunakan. Perlu diingat: strategi yang paling efektif harus dapat memanfatkan segala kekuatan organisasi, dan memanfatkan semua peluang yang ada.

Tahap 2: Mengenali Para Pengemban kepentingan (stakeholder) dari Isu Advokasi Anda Dalam mengembangkan strategi advokasi anda juga perlu mengetahui pihak-pihak mana saja yang terkena dampak masalah yang dihadapi, dan siapa saja yang memegang kekuasaan untuk mengatasi masalah itu. Tak kalah penting-nya, anda harus mengetahui pihak-pihak yang memiliki sumber daya yang diperlukan, dengan demikian anda menjadi tahu siapa yang harus dihubungi dan dimintai bantuan atau dukungan.

Tahap 3: Memilih Strategi yang Tepat
Untuk dapat memilih sebuah strategi atau kombinasi beberapa strategi anda harus memahami berbagai altenatif strategi yang dapat digunakan untuk melancarkan advokasi: advokasi media, advokasi legislatif, advokasi melalui lembaga eksekutif dan birokrasi, advokasi melalui pengadilan, dan membangun koalisi. Pilihan strategi anda dapat didasarkan pada ketepatannya, efisiensinya, serta keefektifannya. Keberhasilan sebuah kampanye advokasi juga tergantung pada pengaturan waktu dan kejelian pihak yang melakukan advokasi dalam menyesuaikan advokasi dengan “momen” yang pas.*

Mengidentifikasi Para Pengemban Kepentingan
(stakeholder) Advokasi Anda
Demi efektifnya advokasi, anda perlu mengetahui para pengemban kepentingan (stakeholder) advokasi, yakni orang-orang atau kelompok-kelompok yang peduli, atau mereka-mereka yang akan menikmati dampak dari perjuangan anda untuk mengubah keadaan status quo. Pengetahuan ini sangat penting bukan hanya untuk menggalang sekutu dan pendukung advokasi anda, namun juga untuk memprediksikan reaksi atau serangan balik yang akan anda alami dalam perjuangan mengubah keadaan itu. Kerangka kerja “pemetaan kekuatan” sangat penting kedudukannya di sini untuk mengidentifikasi pelaku negara, pelaku pasar, dan pelaku masyarakat sipil yang memiliki pengaruh, kekuasaan, dan kepentingan, atau terkena dampak masalah yang anda perjuangkan.
Untuk mengidentifikasi pengemban kepentingan (stake holder) advokasi, perlu mengevaluasi kebutuhan-kebutuhan, kelemahan dan kekuatan dari semua lembaga yang terlibat dalam isu tersebut, serta berbagai ancaman dari luar

Tahap-Tahap Analisis Pengemban kepentingan (Stake-Holder)
Tahap 1: Membuat daftar pengemban kepentingan (stakeholder) yang terlibat dalam isu advokasi anda
Kategorikan mereka itu menjadi target, sekutu, lawan dan konstituen advokasi anda. Klasifikasi tersebut dapat dibuat berdasarkan sejauh mana orang-orang atau kelompok masyarakat itu terpengaruh oleh isu yang anda perjuangkan, dan seberapa tingkat keseriusan dampak atau pengaruh tersebut bagi mereka.
• Target advokasi
Target advokasi adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk memenuhi tuntutan advokasi anda, seperti mengubah atau mencabut kebijakan lama, mengalokasikan sumber dana, dan sebagainya. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah para anggota dewan legislatif, menteri-menteri kabinet, pimpinan eksekutif organisasi, dan sebagainya. Mereka bisa dikategorikan sebagai target primer atau sekunder, tergantung besar kecilnya kekuasaan yang mereka miliki. Target advokasi bisa berasal dari level lokal, nasional, atau bahkan internasional, semuanya ter-gantung pada isu advokasi yang anda kemukakan
• Sekutu Advokasi
Mereka adalah orang-orang yang akan mendukung isu advokasi anda. Mereka bisa berasal dari media, organisasi kemasyarakatan, organisasi non-pemerintah, dan sebagainya.
• Lawan atau musuh advokasi
Mereka adalah orang-orang atau kelompok yang mungkin menentang atau sengaja menghambat advokasi anda.
• Konstituen advokasi
Konstituen advokasi adalah kelompok perorangan atau masyarakat yang terkena dampak isu advokasi anda, dan secara langsung akan menikmati perubahan yang dihasilkan advoksi anda.
Tahap 2: Identifikasi kepentingan, motivasi, nilai-nilai dan sumber daya yang mereka miliki
Advokasi sebetulnya adalah seni menggali segala kemungkinan. Strategi advokasi yang baik dapat mengubah lawan, target dan konstituen menjadi sekutu advokasi anda. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat anda jadikan panduan dalam memetakan kekuatan mereka.

Membangun Konstituen
Upaya membangun konstituen harus dilakukan dengan mengorganisir masyarakat agar mereka memahami dan dapat mengambil tindakan pada problem-problem yang dipicu oleh kesenjangan sosial ekonomi dan ketidakadilan politik. Anda harus membantuk jaringan dan koneksi yang kuat antara masyarakat, organisasi non pemerintah dan lain-lain pihak yang akan membentuk suara masyarakat yang cukup keras terdengar para pembuat kebijakan, dan membuat mereka benar-benar melakukan sesuatu. Di samping itu, upaya advokasi jangka panjang menuntut kerjasama dan hubungan yang kuat antar kelompok-kelompok konstituen. Di antara berbagai kegiatan penggalangan konstituen yang lazim dilakukan adalahpembentukan organisasi-organisasi politik, memberikan layanan kesehatan atau bantuan ekonomi, memberikan layanan pendidikan, latihan, seminar, dan sebagainya.
Masyarakat di sekitar anda merupakan basis konstituen. Dalam membangun konstituen untuk keperluan advokasi anda, anda harus melakukan pemetaan kelompok-kelompok masyarakat sipil yang ada di tengah-tengah ma-syarakat.
Mereka itu antara lain adalah:
• Organisasi-organisasi akar rumput (grassroots), missalnya paguyuban
perempuan petani, aliansi rakyat miskin perkotaan, asosiasi nelayan, serikat
pekerja, koperasi, dan lain-lain.
• Organisasi profesi seperti persatuan guru, dokter, asosiasi pengacara, dan
lain-lain.
• Kelompok-kelompok sektoral, misalnya aktifis HAM, karang taruna, veteran,
asosiasi manula, serikat pekerja, dan sebagainya.
• Lembaga-lembaga pendidikan atau akademisi.
• Organisasi-organisasi keagamaan.
• Kelompok-kelompok bisnis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel