Makalah, Strategi Belajar Mengajar
Monday, February 5, 2018
A. PENDAHULUAN
You can tell stutdents what they need to
know very fast. But they will forget what you tell them even faster.
Ya, memang dalam belajar mengajar kita
membutuhkan suatu strategi tertentu yang membuat peserta didik dapat
memahaminya dengan baik tanpa permasalahan antara peserta didik dan
pengajarnya, sehinga dalam proses belajar mengajar berlangsung dengan tertip
dan baik.
Belajar bukan merupakan konsekuensi
otomatis dari penyampaian informasi kepada seorang peserta didik. Belajar juga
membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan pelajar itu sendiri. Penjelasan
dan pengarahan oleh mereka sendiri tidak akan menuju kearah belajar yang
sebenernya dan tahan lama.
Di dalam suatu forum seorang pendidik harus
memahami dulu yang mamanya forum kelas tersebut agar tidak adanya suatu kesalah
pahaman antara peserta dan pendidik, juga membutuhkan yang namanya kerja sama
antara pendidik dan peserta didik.
Akan tetapi dalam kegiatan belajar mengajar
bukan hanya kerja sama antara pendidik dan peserta didik saja yang menjadi poin
penting. Sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung pun ikut memberikan
peranan dalam keberhasilan belajar siswa. Peraturan sekolah yang dibuat secara
sepihak kadang-kadang menciptakan pemberontakan kecil pada diri siswa.
Seandainya semua aturan sekolah berasal dari kesepakatan Guru dan Siswa mungkin
saja akan ada cerita yang berbeda. Masing ingat dengan kontrak belajar?
Oleh sebab itu saya ankan menguraikan ruang lingkup
dalam kontrak belajar dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. apa pegertian manajemen kelas itu?
2. apa pengertian belajar itu?
3. apa pengertian kontrak belajar itu?
4. contoh kontrak belajar itu?
B.PEMBAHASAN
1. Pengertian Manajemen
Kelas
Pengelolaan
merupakan terjemahan dari kata “Management“. Karena terbawa oleh derasnya arus
penambahan kata pungut kedalam Bahasa Indonesia, maka istilah Inggris tersebut
kemudian di Indonesiakan menjadi “Manajemen“. Arti dari Manajemen adalah
pengelolaan, penyelenggaraan, ketatalaksanaan penggunaaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Maka dapat
disimpulkan bahwa pengelolaan atau manajemen adalah penyelenggaraan atau
pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan
efisien.Didalam Didaktik terkandung suatu pengertian umum mengenai kelas, yaitu
sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama pula. Sedangkan kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas
dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa.
Disamping itu,
Hadari Nawawi juga memandang kelas dari dua sudut, yakni :
a.Kelas dalam arti sempit : ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti Proses Belajar Mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.
b.Kelas dalam arti luas : suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
a.Kelas dalam arti sempit : ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti Proses Belajar Mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.
b.Kelas dalam arti luas : suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Jadi, dapat
diambil kesimpulan bahwa kelas diartikan sebagai ruangan belajar atau rombongan
belajar, yang dibatasi oleh empat dinding atau tempat peserta didik belajar,
dan tingkatan (grade).Ia juga dapat dipandang sebagai kegiatan belajar yang
diberikan oleh guru dalam suatu tempat, ruangan, tingkat dan waktu
tertentu.Definisi Manajemen Kelas menurut para ahli pendidikan:DR. Hadari
Nawawi berpendapat bahwa Manajemen Kelas diartikan sebagai kemampuan guru atau
wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang
seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
kreatif dan terarah, sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan
secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan
kurikulum dan perkembangan murid.
Johanna Kasin
Lemlech, dalam bukunya Drs. Cecep Wijaya & Drs. A. Tabrani Rusyan
mengatakan bahwa “Classroom management is the orchestration of classroom life :
planning curriculum, organizing procedures and resources, arranging the environment
to maximize efficiency, monitoring student progress, anticipating potential
problems.“ Menurut definisi ini, yang dimaksud dengan Manajemen Kelas adalah
usaha dari pihak guru untuk menata kehidupan kelas dimulai dari perencanaan
kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya, pengaturan lingkungannya
untuk memaksimumkan efisiensi, memantau kemajuan siswa, dan mengantisipasi masalah-masalah
yang mungkin timbul.
Dr. Suharsimi
Arikunto berpendapat bahwa “Manajemen Kelas adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh penanggung-jawab kegiatan belajar-mengajar atau yang membantu dengan
maksud agar dicapainya kondisi yang optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajar seperti yang diharapkan.”
Drs. Syaiful
Bahri Djamarah berpendapat bahwa “Manajemen Ke-las adalah suatu upaya
memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung
proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.”
Dari beberapa
pendapat para ahli diatas dan masih banyak lagi pendapat yang lain, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa Manajemen Kelas merupakan upaya mengelola siswa
didalam kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan
suasana/kondisi kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan
menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu ikut terlibat dan
berperan serta dalam proses pendidikan di sekolaha.
a.
Tujuan
Manajemen Kelas
Tujuan
Manajemen Kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan, baik
secara umum maupun khusus. Secara umum tujuan Manajemen Kelas adalah penyediaan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu
memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang
memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan
sikap, serta apresiasi para siswa
Adapun
tujuan dari Manajemen Kelas adalah sebagai berikut:
1). Agar
pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan pengajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
2). Untuk
memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya.
Dengan Manajemen Kelas, guru mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan/
perkembangan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban.
3). Untuk
memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk dibicarakan
dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang.
2. Pengertian
Belajar
Belajar adalah
perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai
hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar
sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini
dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang
diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon
tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat
diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang
diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus
dapat diamati dan diukur.
Perubahan
akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah
kognitif, afektif, dan/atau psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan
pengetahuan saja. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali
kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi
sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
Perubahannya tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar dan perubahan
yang segera terjadi
3. Pengertian Kontrak
Belajar
Pengertian
tentang kontrak belajar berdasarkan definisi dari PKKMB (Pengenalan Kehidupan
Kampus Mahasiswa Baru) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kontrak belajar
adalah sesuatu (peraturan) yang telah dibuat dan disepakati oleh peserta didik
dan pendidik yang hanya berlaku di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung,
bagi yang melanggar akan mendapatkan hukuman sesuai kesepakatan kelas.
Pihak luar yang
memasuki kelas tersebut ketika pembelajaran berlangsung harus menyesuaikan
kontrak belajar yang menjadi peraturan kelas tersebut. Tujuan kontrak belajar
ialah untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif dan nyaman, selain itu
kontrak belajar cukup ampuh untuk mengajarkan kedisiplinan. Kontra belajar
bukanlah peraturan yang dibuat berdasarkan paksaan melainkan kesepakatan.
Adanya kontrak belajar di kelas, akan menegaskan batasan antara hak dan
kewajiban siswa. Selain itu siswa dan guru akan terlatih untuk berhati-hati
sebelum melakukan sebuah tindakan.
Belajar adalah
perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai
hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar
sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini
dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang
diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon
tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur,
yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang
diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon)
harus dapat diamati dan diukur.
Perubahan
akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah
kognitif, afektif, dan/atau psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan
pengetahuan saja. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali
kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi
sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
Perubahannya tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar. Perubahan yang
segera terjadi.
4. Contoh Kontrak Belajar
Dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia
a. Siswa harus datang tepat waktu, dispensasi waktu hanya 15 menit.
b. Siswa yang datang lebih dari dispensasi waktu yang ditentukan, dapat
mengikuti pelajaran dengan membawa ijin tertulis dari Wali Kelas dan Kepala
Sekolah.
c. Siswa harus berseragam rapi dan sopan sesuai ketentuan umum dari sekolah.
d. Siswa harus bersikap sopan dan santun selama pembelajaran berlangsung.
e. Siswa dilarang mengaktifkan telepon genggam ketika pelajaran berlangsung.
f. Siswa dilarang makan dan minum diluar jam istirahat.
g. Siswa harus menggunakn bahasa Indonesia yang baik dan benar selama
pembelajaran berlangsung.
h. Siswa harus mengerjakan semua tugas dari Guru yang berhubungan dengan
pelajaran.
i.
Siswa bersama dengan Guru
menentukan hukuman bagi siswa yang melanggar kontrak belajar (hukuman yang mendidik).
j.
siswa tidak boleh crometan
ketika guru menerangkan (atur yang menyiksa).
k. Siswa harus menaati dan melaksanakan kontrak belajar yang telah dibuat dan
disepakati oleh Guru dan siswa.
Contoh kontrak belajar di atas,
merupakan contoh kontrak belajar yang sederhana. Kontrak belajar dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan. Tentunya dengan bertolok ukur pada
kesepakatan siswa dan Guru. Kontrak belajar di atas dapat dikembangkan dalam
beberapa kategori. Misalnya, menyertakan kewajiban dan hak siswa, begitu pula
dengan kewajiban dan hak Guru. Tujuan kontrak belajar ialah untuk
menciptakan suasana kelas yang kondusif dan nyaman, selain itu kontrak belajar
cukup ampuh untuk mengajarkan kedisiplinan. Kontra belajar bukanlah peraturan
yang dibuat berdasarkan paksaan melainkan kesepakatan.
Adanya kontrak belajar di kelas,
akan menegaskan batasan antara hak dan kewajiban siswa. Selain itu siswa dan
guru akan terlatih untuk berhati-hati sebelum melakukan sebuah tindakan. Dengan begitu kegiatan belajar mengajar akan lebih lancer.
C. KESIMPULAN
1.
Pengertian Manajemen
Kelas adalah usaha dari pihak guru untuk menata kehidupan kelas dimulai dari
perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya, pengaturan
lingkungannya untuk memaksimumkan efisiensi, memantau kemajuan siswa, dan
mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin timbul.
2.
Belajar
adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
3.
Kontrak
belajar adalah sesuatu (peraturan) yang telah dibuat dan disepakati oleh
peserta didik dan pendidik yang hanya berlaku di dalam kelas ketika
pembelajaran berlangsung, bagi yang melanggar akan mendapatkan hukuman sesuai
kesepakatan kelas.
D.REFRENSI
v Hidayat Komarudin, aktiv
learning 101 strategi pembelajaran aktif, insane madani. Yogyakarta. 1996
v http://www/http.contrak.belajar.com,Lara Masbuchin,S.Pd.selasa,03/04/2012,
jam 23.12.